M44NP
abdoel
Home
Pendidikan
»
Kepala Sekolah
Guru
Staff
Downloads
»
Film
Games
Software
»
Office
Belajar
»
Bahasa Inggris
»
Grammar 1
Grammar 2
lain-lain
Tausyih Lagu Al-Quran
Child Category 3
Child Category 4
Link Kami
»
Link Pendidikan
»
Pembelajaran
Info Sertifikasi Guru
Kemdiknas
BNSP
Kemdikbud
KemdikasSD
Data Pokok
Pajak Online
Kecantikan
Baju Rajut
Lain-lain
Laskar Pelangi
9:26:00 PM
Film
No comments
Laskar Pelangi
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
0 komentar:
Posting Komentar
Labels
Blogumulus by
Roy Tanck
and
Amanda Fazani
Istri Sholehah
Apakah yang sebenarnya kita cari?
Betapa banyak orangtua yang tak sempat melihat terbit dan tenggelamnya matahari di rumah "demi" anak. Tapi anak tak merasakan arti orangtua.
Ada yang penghasilannya sangat terbatas sehingga harus berjuang lebih keras untuk mengantarkan anak menjadi pribadi cerdas. Tetapi tak sedikit yang pendapatan sudah lebih dari cukup, tetapi semakin tak cukup waktu bahkan untuk sekedar mengecup kening anak.
Apakah yang sebenarnya kita cari? Apakah sebenarnya yang kita perjuangkan? Saat berharga untuk kita tak pernah berulang lagi... Adakah anak merasakan kepergian kita untuk memperjuangkan nasib mereka? Adakah mereka melihat kita perjuangkan agama? Ataukah kita sedang perturutkan keasyikan dan ambisi kita sendiri?
================================
Suatu momen yang paling indah bagi yang sudah berkeluarga adalah ketika sang suami berangkat sholat jum'at lalu dihantarkan oleh seorang isteri hingga ke beranda sambil mencium tangan suaminya. Ketika suami sedang berangkat sholat, di rumah sang isteri menyiapkan hidangan makan siang yang disukai oleh suami. Lalu ia menanti hingga suami kembali untuk makan siang bersama..
Maka terhitunglah sebagai pahala bagi wanita yang senantiasa melakukan yang terbaik untuk suaminya..
================================
Pada hakikatnya Allah memberikan kenikmatan kepada semua manusia, yang beriman ataupun yang tidak, tapi beda KEBERKAHAN, yaitu terletak pada cara mengelolanya (mendapatkan dan menggunakannya)
Maka tidak akan sia-sia kenikmatan yang Allah berikan ketika kita mengelola nya dengan tata cara Allah.
Inilah keberkahan sebenar-benarnya dan Allah Maha Penyanyang bagi hamba Nya yang taat dan taqwa kepada-Nya..
Surga adalah janji Allah kepada hamba-Nya yang mau taat dan bertaqwa kepada-Nya.
================================
Melupakan masa lalu memang sulit, apalagi jika masa lalu itu banyak memberikan makna bagi kita.
Tapi kita tidak bisa terus hidup dengan masa lalu, dan kitapun tidak bisa menghadirkan masa lalu.
Karena hidup masih terus berjalan, dan masih banyak yang harus kita lakukan dan tunaikan.
Bukan menghabiskan waktu yang tersisa dengan menangisi, meratapi, menyesali, atau mengenang masa lalu.
Jadikan masa lalu sebagai bagian dari kisah yang telah mengantar kepada kehidupan kini, dan ambil hikmah yang diberikan-Nya sebagai pelajaran buat melangkah ke depan.
================================
20 CARA MEMBAHAGIAKAN SUAMI ...
1. Anda adalah sekuntum mawar yang sedang bersinar di rumah anda. Buatlah di saat suami anda masuk ke rumah, dia merasa bahwa kecantikan dan keharuman mawar tersebut, tidak bukan dan tidak lain hanyalah untuknya seorang.
2. Bagaimana caranya agar suami anda itu bisa merasa damai dan nyaman, baik dengan perbuatan ataupun dengan kata-kata? Hal itulah yang secara terus menerus anda selalu usahakan untuk suami anda. Untuk kesempurnaannya, lakukan itu dengan sepenuh jiwa.
3. Sopan dan penuh perhatianlah anda ketika berbincang-bincng dan berdiskusi, jauhkanlah perdebatan dan sikap keras kepala untuk mengemukakan pendapat anda.
4. Pahami pula kebenaran dan keindahan prinsip-prinsip islam di balik kelebihan sang suami terhadap anda selaku istri, yang memang terkait dengan kodrat seorang wanita, dan janganlah hal ini dianggap sebagai sesuatu yang dzalim (penindasan).
5. Lembutkanlah suara anda ketika berbicara dengan sang suami dan pastikan suara anda tidak meninggi pada saat dia bersama anda. Diriwayatkan dalam sebuah hadist, bahwa Rasulullah SAW bersabda; “Seorang istri yang menyakiti suaminya di dunia, bidadari calon istrinya di surga akan berkata; ‘Jangan kamu sakiti dia! Semoga Allah memusuhimu. Sesungguhnya di sisimu dia hanya sebagai seorang tamu. Dia akan meninggalkanmu menuju kami’.” (HR. At-Tirmidzi)
6. Pastikan anda bangun pada malam hari untuk melakukan shalat malam secara rutin (qiyamul lail), hal ini akan membawa kecerahan dan kebahagiaan pada perkawinan anda, sungguh mengingat Allah SWT akan membawa ketenangan pada hati anda. “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati (senantiasa) menjadi tenteram (tenang).” (QS. Ar-Ra’d [13]: 28)
7. Bersikaplah diam ketika suami anda sedang marah dan jangan tidur kecuali dia mengijinkannya. Dalam kitab Shahih (Al-Bukhari) dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda; “Apabila seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya, namun si istri menolak untuk datang, lalu si suami bermalam (tidur) dalam keadaan marah kepada istrinya tersebut, niscaya para malaikat melaknat si istri sampai ia berada di pagi hari.”
8. Berdirilah dekat suami anda ketika dia sedang memakai baju dan sepatunya.
9. Buatlah suami anda merasa bahwa anda menginginkan sang suami untuk mengenakan baju yang anda pilih buat dia, pilihlah pakaian itu oleh anda sendiri.
10. Anda harus sensitif dan memahami kebutuhan suami anda, untuk menjadikan pernikahan anda menjadi yang terbaik tanpa menghabiskan waktu anda. Dari Thalaq bin Ali, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda; “Suami mana saja yang memanggil istrinya untuk memenuhi hajatnya, maka si istri harus/wajib mendatanginya (memenuhi panggilannya) walaupun ia sedang memanggang roti di atas tungku api.”
11. Ketika ada perselisihan pendapat, hendaknya anda tidak menunggu agar sang suami meminta maaf kepada anda (jangan jadikan hal ini sebagai prioritas utama harapan anda) mengalahlah demi kebaikan anda dan pasangan, kecuali kalau suami anda secara sadar mengakuinya.
12. Rawatlah penampilan dan pakaian suami anda, biarpun kelihatannya suami anda malas untuk merawat dan memakainya, tapi yakinlah bahwa dia akan menyukainya sebagaimana teman-temannya juga akan menyukainya.
13. Hendaknya anda tidak selalu mengandalkan suami anda untuk berkeinginan melakukan hubungan badan. Sekali-kali anda mulailah lebih dulu, tentu pada saat yang tepat.
14. Di malam hari, jadilah seperti pengantin baru buat suami anda, janganlah anda beranjak tidur lebih dulu dari sang suami, kecuali kalau dirasa sangat perlu.
15. Janganlah menunggu atau mengharapkan balasan dari semua perbuatan dan kebiasaan baik anda, banyak suami karena kesibukan kerjanya, gampang melupakan untuk melakukan hal tersebut, atau secara tidak sengaja lupa untuk menyampaikan penghargaan yang semestinya kepada anda.
16. Hendaknya berbuat sesuai dengan keadaan dan kemampuan keuangan yang ada, dan jangan meminta sesuatu yang berlebihan dan mahal.
17. Ketika suami anda baru pulang dari perjalanan yang lama ataupun bepergian dari tempat yang jauh, sambutlah dia dengan wajah yang ceria dan tunjukkanlah bahwa anda sangat merindukan kedatangannya.
18. Ingatlah selalu bahwa keberadaan sang suami adalah salah satu sarana mendekatkan diri anda kepada Allah SWT.
19. Pastikan Anda untuk selalu memperbaharui dan merubah bentuk penampilan anda, sebagai tanda dan ungkapan kasih anda menyambut suami tercinta.
20. Ketika sang suami meminta sesuatu untuk melakukan hal-hal tertentu, maka pastikan anda melakukannya dengan sigap dan sepenuh hati, jangan sampai anda merasa enggan dan terlihat lamban.
================================
Menyatukan dua manusia yang berbeda dalam pernikahan pasti sesekali menghadapi persoalan, tetapi bisa diminimalkan dengan saling menghargai dan memahami, bukan dengan saling berdebat dan sibuk membela diri.
================================
Janganlah kita memandang tentang kekurangan pasangannya dan kemudian dijadikan suatu permasalahan didalam keseriusannya untuk membangun rumah tangga.
Bukankah cinta dan sayang itu harus menerima segala kekurangan dan kelebihan pasangan kita..
Dan mengapa pernikahan itu ada, karena untuk menyatukan 2 insan dengan segala perbedaan dan untuk melengkapi satu sama lainnya..
Jika mencari kecocokan hati, mungkin rumah tangga tak akan pernah terbina hingga selamanya dan hanya perpisahan yang akan terjadi...
Memantabkan suatu hubungan ke pernikahan pun tak usah memandang masa lalu dari masing-masing pasangan..
Biarkan masa lalu itu untuk sebuah pembelajaran kedepan untuk membangun rumah tangga yang sakinah, mawadah, warahmah..
Tak pelu ungkit-ungkit masa lalu yang tak mengenakkan, karena akan membuat hati menjadi sakit..
Yang terpenting saling belajar dalam memaknai sebuah rumah tangga yang dibangun karena atas dasar ridho dari Allah SWT..
Jikalau banyak dosa di masa lalu, satu sama lain harus saling memaafkan dan belajar untuk menjadi yang lebih baik lagi
================================
Kiat Mengatasi Konflik dalam Rumah Tangga
Pertama, tahan amarah Sebel, kecewa, dan marah, adalah contoh bentuk-bentuk penyaluran emosi. Marah tidaklah dilarang, apalagi kalau dikarenakan alasan yang tepat, di tempat yang tepat, pada waktu/moment yang tepat, kepada orang yang tepat, dan dengan kadar yang proporsional.
Emosi itu memang harus disalurkan, namun terkadang, ada beberapa cara-cara lain yang lebih baik ketimbang menyalurkannya lewat kemarahan.
Seorang sahabat berkata kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah, berpesanlah kepadaku." Nabi Saw berpesan, "Jangan suka marah (emosi)." Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi Saw tetap berulang kali berpesan, "Jangan suka marah." (HR. Bukhari)
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi amarah yaitu berpindah tempat (misal dari duduk kepada berdiri), mengambil air wudhu, dan membaca ta’awudz (audzubillahiminassyaitannirrajim).
Menahan amarah ini tidaklah mudah, karenanya Rasulullah SAW berkata,
“Orang kuat itu bukanlah orang yang menang bergulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah.” (Muttafaq Alaihi.)
Kedua, jika emosi, tahan diri dari mengambil keputusan yang bisa jadi akan disesali Bila seorang dari kamu sedang marah hendaklah diam. (HR. Ahmad)
Kita tentu tidak ingin menyesali suatu keputusan yang dihasilkan dalam kondisi yang penuh emosi, karena pada saat ini, akal pikiran kita tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan dalil itu pula, ada beberapa ulama yang menyatakan tidak sah talak seorang suami dalam keadaan marah.
Tenangkan diri terlebih dahulu, jernihkan pikiran, dinginkan kepala, agar keputusan yang diambil tidak menjadi sesalan di kemudian hari.
Ketiga, koreksi diri Jangan mudah menyalahkan pihak lain, coba koreksi diri juga, bisa jadi, konflik yang terjadi diakibatkan oleh peran serta kita di dalamnya.
Keempat, berikan nasehat yang baik Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-'Asyr: 1-3)
Surat di atas berbicara tentang hubungan interaksi dengan semua muslim, termasuk juga untuk pasangan kita.
Jika ada kelalaian/kekhilafan/kesalahan, akan lebih indah kalau teguran yang keluar berupa nasehat yang baik, dengan kata-kata yang baik, dan dengan cara-cara yang baik.
Bagaimana mungkin kita akan berkata dengan kata-kata yang tidak baik kepada pasangan kita sendiri, sedang kepada orang-orang non muslim dan para penentang Tuhan saja, Allah SWT telah memerintahkan kita agar berkata dengan cara yang baik?
Kelima, jika harus mempergunakan kekerasan Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. An-Nisaa': 34)
Pada taraf konfik yang berat, dan sulit untuk diselesaikan, terkadang konflik bisa diselesaikan dengan ketegasan.
Ada tahapan-tahapan yang harus dijalankan, nasihati terlebih dahulu, setelah tidak bisa, lakukan pisah ranjang (namun masih di dalam satu rumah yang sama), jika masih tidak memungkinkan, pukullah, dengan pukulan yang tidak meninggalkan bekas dan tidak di wajah. Tahapan-tahapan ini tidak boleh dilakukan dengan meloncati tahapan sebelumnya.
Namun dari berbagai sirah/sejarah Nabi yang saya baca, sepertinya saya tidak pernah menemukan contoh ini. Ini berarti memang solusi seperti ini, hanya untuk hal yang sangat kasuistik.
Satu-satunya contoh hukuman dengan kekerasan yang pernah saya baca dari Nabi yaitu ketika Nabi Ayub AS harus melaksanakan sumpahnya untuk memukul istrinya 100 kali, namun itu juga dengan mempergunakan rumput, yang pastinya tidak akan seberapa sakit.
Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya). (QS. Shaad:44)
Keenam, pihak ketiga Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. An-Nisaa': 35)
Jika memang dirasa perlu, libatkan pihak ketiga yang bisa menjadi mediator, fasilitator, bisa berupa pihak keluarga, maupun dari pihak profesional seperti konselor pernikahan.
Ketujuh, jangan libatkan anak dalam pertikaian Jangan membuat blok dalam rumah tangga, dengan mencari pendukung atau sekutu dalam pertikaian yang terjadi antar pasangan.
Seorang anak bisa jadi sudah mengalami kebingungan sendiri dengan konflik yang dialami orangtuanya, cukuplah sampai disitu saja beban yang dialaminya.
Kedelapan, ketika perceraian harus terjadi Jika tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh, dan harus diambil solusi terburuk berupa perceraian, pastikan agar dilakukan dengan cara yang baik. Pernikahan diawali dengan hal yang baik, maka sudah sepatutnya pula diakhiri dengan cara yang baik.
Beberapa hal penting yang harus menjadi perhatian selama proses perceraian seperti sebagai berikut: Talak tidak boleh dilakukan pada waktu pihak wanita berada dalam masa haid atau nifas, talak baru dikatakan sah jika pihak wanita dalam keadaan bersih.
Ada masa iddah pasca talak, masa iddah adalah waktu jeda dengan rentang waktu tiga kali bersuci dari haid, sehingga jelas tidak ada benih dari suami di dalam rahim istri. Dan selama masa iddah ini, sang istri harus tetap berada satu rumah dengan suami, dan dalam waktu iddah ini pula, kedua belah pasangan boleh rujuk tanpa memerlukan pernikahan ulang kembali.
Jika telah memiliki anak, dengan adanya perceraian, korban terbesar adalah sang anak. Jangan abaikan hak-haknya, dan bantu dia melalui krisis perceraian kedua orangtuanya.
Jaga perasaan orangtua dan mertua juga sangat mungkin mengalami masa-masa sulit dengan perceraian yang dialami anaknya. Perhatikan pula hal ini!
Kesembilan, bertaubat dan jadilah pemaaf Tidak ada manusia yang sempurna, pasti ada kesalahan atau kelalaian yang mungkin saja terjadi.
Bagi pihak yang merasa bersalah, lakukanlah syarat-syarat taubat. Tinggalkan perbuatan dosa/kesalahan tersebut, menyesalinya, tidak mengulanginya dan berbuat kebaikan untuk menutup keburukan-kesalahan di masa lalu. Lakukan taubat nasuhah, sungguh-sungguh, karena pada dasarnya, anda tidak hanya sedang melakukan kesalahan pada pasangan anda, tapi juga telah melanggar komitmen/ikrar kepada Allah SWT.
Bagi pihak yang “dirugikan”, jadilah pemaaf, lanjutkan dan pertahankan ikatan pernikahan anda dengan langkah-langkah yang lebih baik. Tidak mudah memang untuk mengesampingkan perasaan sakit dalam hati, namun bukanlah suatu hal yang tidak mungkin untuk melanjutkan pernikahan dalam bingkai yang baru dan lebih baik.
* * * Semoga dengan hal-hal tersebut di atas, konflik-konflik yang ada dalam rumah tangga tidak menjadi sebuah hal yang menghancurkan ikatan pernikahan, namun dapat dikelola dengan semangat yang positif.
Di luar itu semua, ingatlah agar selalu menjadi muslim yang bertakwa kepada Allah dimanapun kita berada. Takwa berarti menjauhi segala larangannNya dan melaksanakan segala perintahNya.
Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik “ (HR At-Turmuzi)
Dengan bekal iman dan takwa, Insya Allah, tidak akan pernah ada konflik yang terlalu besar untuk bisa dilalui kedua belah pasangan.
Dan jadikanlah keluarga, sebagai salah satu sarana untuk mencapai keridhoanNya, untuk mencapai pintu surga, dan bersemangatlah untuk menjaga ikatan keluarga agar bisa selalu berkumpul, baik di dunia, maupun nanti di taman-taman surgaNya. Semoga, Insya Allah.
================================
Seorang istri akan amat bersyukur jika suaminya mau menerima dirinya apa adanya. Suaminya mampu memaafkan dan bersabar atas kekurangan yang ada pada dirinya.
Ia butuh waktu untuk membina dirinya.
Ia bahkan butuh waktu untuk memahami dirinya sendiri, ketika satu ketika ia tidak menjadi dirinya sendiri.
Seorang istri perlu mendapatkan nasihat, akan tetapi itu dilakukan dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.
================================
Cobalah mensyukuri setiap ni'mat yg diberi agar hidup terasa lebih indah. Dan senantiasa mencari hikmah dibalik musibah, kemudahan dibalik kesulitan, kebahagiaan dibalik kesedihan, Serta mengikhlaskan segala apa yang telah ditetapkan-Nya.
Dan yakinlah.. Setiap apa yang di alami pasti ada maknanya.. ================================
MENGAPA RIDHO SUAMI ITU SYURGA BAGI PARA ISTRI ??
1.) Suami dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya seumur hidupmu, bahkan sering kala rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.
2.) Suami dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah ibunya hingga dia beranjak dewasa. Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.
3.) Suami ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu. Padahal dia tahu, di sisi Allah, engkau lebih harus di hormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya. Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi Allah.
4.) Suami berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikanny¬a sendiri. Sedangkan engkau terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi solusi. padahal bisa saja disaat engkau mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih besar. namun tetap saja masalahmu di utamakan dibandingkan masalah yang dihadapi sendiri.
5.) Suami berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu sedangkan engkau kadang hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja. Itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.
6.) Bila engkau melakukan maksiat, maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia ikut bertanggung jawab akan maksiatmu. Namun bila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah di tuntut ke neraka karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggung jawabkannya sendiri. ================================
================================
================================
================================
Diberdayakan oleh
Blogger
.
Arsip Blog
Arsip Blog
Oktober (2)
Agustus (2)
Juni (14)
Februari (3)
Oktober (6)
Juni (1)
Mei (17)
April (3)
Maret (1)
Januari (1)
April (2)
Maret (9)
My Link
Baju Rajut
Belajar CODING
Buku Islami
belajar HTML PHP
Kosmetik Murah
Editor HTML
Tiket Pesawat
0 komentar:
Posting Komentar